REPUBLIKA.CO.ID, Terobosan baru terjadi di dunia pendidikan
Indonesia. Seiring berkembangnya teknologi, ilmu mempelajari sistem
robotik semakin diminati sekolah-sekolah dasar hingga menengah.
Sekarang,
sistem robotik tak hanya diselenggarakan di bangku kuliah. Pasalnya,
siapapun dapat membuat robot asal paham dasar ilmu robotik.
Sekolah-sekolah
robotik akhirnya bermunculan. Menawarkan pelbagai macam kurikulum dan
pembelajaran robotik untuk anak-anak. Salah satu sekolah robot terbesar
di Bandung, Bandung Robotics School (BRS) misalnya, konsisten
menyalurkan ilmu mengenai robotik.
Menurut Manager BRS, Ken
Paramita, mempelajari sistem robotik dapat meningkatkan motivasi anak
membuat perencanaan, pengerjaan, pencapaian sesuatu, keyakinan, serta
mengekpresikan kreativitas. "Robot juga bermanfaat dalam pendidikan
formal di sekolah maupun pendidikan informal. Pendekatan problem
solving, sehingga anak dapat aktif secara fisik,"katanya.
Bukan
hanya itu, robot dan model teknik secara efektif dapat mengintegrasikan
pembelajaran matematika, fisika, bahasa, perancangan, logika, science
dan lain sebagainya. "Dengan robot, siswa akan merasakan secara
sungguh-sungguh sebagai ilmuwan, insinyur, dan perancang dibanding hanya
menggunakan kertas dan pensil,"ujarnya.
Untuk anak sekolah TK
dan SD, kata Ken, diberikan kurikulum robotik yang ringan. Misalnya,
berupa dasar-dasar mekanik, statik dan robot kreatif. "Anak-anak pada
usia tersebut diarahkan lebih ke motorik. Robotnya dari lego dan memakai
obeng,"katanya. Anak juga diajarkan berkreativitas sesuai keinginan.
Seperti alat-alat yang berasal dari lingkungan sekitar mereka.
BRS
biasanya masuk menjadi kegiatan ekstrakulikuler di TK, SD, SMP hingga
SMA. "Kami menyesuaikan dengan jadwal yang diberikan sekolah. Tapi
biasanya, sebulan empat kali pertemuan,"ujar Ken. Sekolah juga tidak
mewajibkan murid-muridnya untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler ini.
Sebagian besar, kata Ken, murid datang karena kemauannya sendiri. Hingga
saat ini, sekolah Mutiara Bunda dan Al-Irsyad memasukkan robotik
menjadi kegiatan ekstrakulikuler di sekolah tersebut.
Semakin
tinggi jenjang pendidikan, kurikulum robotik juga akan semakin
meningkat. Siswa kelas lima dan enam misalnya, akan diajari kurikulum
robot beroda, robot kreatif, sensor dan pemrograman dasar. Sementara
siswa SMP akan diajarkan rangkaian elektronik dan komponen, rangkaian
digital, microxontroller dasar, robot line follower and socker.
"Siswa
SMA berupa kurikulum robot cerdas. Misalnya berupa locomotion system,
dasar pneumatic robot cerdas dan energi yang dapat
diperbaharui,"katanya.
Anak dengan kebutuhan khususpun dapat
mengikuti kelas robotik. Walaupun mungkin, kurikulum yang akan diberikan
lebih fleksibel dibanding siswa normal lainnya. Setiap empat anak, kata
Ken, akan dipandu oleh satu tentor. Sehingga, pembelajaran robotik akan
lebih dimengerti dan lebih fokus.
BRS berpartisipasi dalam
berbagai event dan pengembangan pendidikan robotika di Indonesia. mulai
dari perancangan, perakitan, hingga pemrograman robot. BRS menerapkan
sistem kinerja yang baik untuk mendukung kreatifitas dalam pengembangan
robot agar siswa dapat mengembangkan imajinasinya dalam perancangan
robotika itu sendiri.
Saat ini BRS telah memiliki lebih ratusan
siswa robotik. Sekolah ini mempunyai beberapa cabang diantaranya di
Jalan Wangsa Niaga Wetan No. 26 - Kotabaru Parahyangan, Jalan Setra Dago
Utama 30, Komplek Setra Dago - Antapani, Jalan Brigjen Katamso No. 90
Km. 2,5 - Tanjung Pinang - Kepulauan Riau dan Jalan Ganlunggung No. 48 -
Kota Tasikmalaya
Selain BRS, sekolah robotik yang cukup dikenal
di Bandung adalah Robo Buddy. Sekolah yang terletak di Jalan Sentra Duta
Hegar Bandung ini pun tak berbeda jauh dalam hal kurikulum. Namun,
menurut Tim Marketing Robo Buddy, pihaknya menyediakan program khusus
untuk kompetisi, keluarga dan paket liburan.
"Jika ada keluarga yang ingin belajar, kami bisa melayaninya,"kata Intan, salah satu marketing Robo Buddy.
Intan
mengatakan, berbagai prestasi telah ditorehkan oleh lulusan Robo Buddy.
Misalnya dalam ajang INAICTA ICT Award, Parahyangan Robotic
Competition, Kontes Robot Maranatha, dan Internasional Robotic. "Kami
memberi pendekatan personal pada setiap peserta layaknya seorang teman.
Sehingga kurikulum tidak terasa menyulitkan, justru sangat
menyenangkan,"ujarnya.
Robo Buddy juga menjual berbagai sarana
pendukung pembelajaran robotika mulai dari komponen atau modul robot
seperti Parallax,Picaxe dan Devantech sampai kepada kit robot seperti
Roborobo dan lego. "Kami selalu memberi materi yang terbaru sehingga
anak-anak dapat bersaing dengan anak dari mancanegara,"katanya.
0 komentar: